Untuk
mengajarkan kemampuan membaca pada anak anak usia dini, guru perlu mengetahui
tahapan perkembangan kemampuan membaca pada anak. Menurut Cochrane Efal (dalam
Nurbiana Dhieni, 2005 : 5.9), perkembangan dasar kemampuan membaca pada anak
usia 4-6 tahun berlangsung dalam lima tahap yakni:
1. Tahap Fantasi (Magical Stage).
Pada tahap
ini anak mulai belajar menggunakan buku. Anak mulai berpikir bahwa buku itu
penting dengan cara membolak-balik buku. Kadang anak juga suka membawa-bawa
buku kesukaannya. Pada tahap ini orang tua hendaknya memberikan model atau
contoh akan arti pentingnya membaca dengan cara membacakan sesuatu untuk anak,
atau membicrakan tentang buku bersama anak.
2.
Tahap
Pembetukan Konsep Diri (Self Concept Stage).
Anak
memandang dirinya sebagai pembaca dan mulai melibatkan dirinya dalam kegiatan
membaca, pura-pura membaca buku. Orang tua perlu memberikan rangsangan dengan
jalan membacakan buku pada anak. Berikan akses pada anak untuk memperoleh
buku-buku kesukaannya.
3.
Tahap
Membaca Gambar (Bridging Reading Stage).
Anak
menyadari cetakan yang tampak dan mulai dapat menemukan kata yang sudah
dikenal. Orang tua perlu membacakan sesuatu kepada anak, menghadirkan berbagai
kosa kata pada anak melalui lagu atau puisi. Dan berikan kesempatan membaca
sesering mungkin.
4.
Tahap
Pengenalan Bacaan (Take-off Reader Stage).
Anak mulai
menggunakan tiga sistem isyarat (graphoponic, semantic dan syntactic) secara
bersama-sama. Anak mulai tertarik pada bacaan dan mulai membaca tanda-tanda
yang ada di lingkungan seperti membaca kardus susu, pasta gigi dan lain-lain.
Pada tahap ini orang tua masih harus membacakan sesuatu pada anak. Namun jangan
paksa anak untuk membaca huruf demi huruf dengan sempurna..
5.
Tahap
Membaca Lancar (Independent Reader Stage).
Anak dapat
membaca berbagai jenis buku secara bebas. Orang tua dan guru masih harus tetap
membacakan buku pada anak. Tindakan tersebut dimaksudkan dapat mendorong anak
untuk memperbaiki bacaannya. Bantu anak memilih bacaan yang sesuai.
Adapun tahap-tahap membaca lainnya
yaitu :
1) Tahap
I
Membaca bahan yang
telah dipelajari, mengucapkannya dengan baik atau bahan
yang mungkin telah diingat. Bahan-bahan tersebut mungkin berupa percakapan,
nyanyian, serangkaian kalimat tindakan ataupun cerita sederhana mengenai
hal-hal yang telah dialami. Dalam
tahap ini, perlu ada bimbingan untuk mengembangkan atau meningkatkan
responsi-responsi visual yang otomatis terhadap gambaran-gambaran huruf yang
akan dilihat pada gambaran cetakan. Selain itu harusbenar-benar memahami bahwa
kata-kata tertulis itu mewakili atau menggambarkan
bunyi-bunyi.
2) Tahap
II
Menyusun kata-kata
serta struktur- struktur dari bahasa asing yang telah diketahui
menjadi bahan dialog atau paragraf yang beraneka ragam. Pada tahap
ini perlu dibimbing dalam membaca bahan yang baru disusun.
3) Tahap
III
Membaca bahan yang
berisi sejumlah kata dan struktur yang masih asing atau belum
biasa. Beberapa percobaan informal telah menunjukkan bahwa pembaca mengalami
sedikit kesulitan bahkan tidak mengalami kesulitan sama sekali menghadapi
sebuah kata baru yang diselipkan di antara tiga puluh kata biasa.Pada tahap ini
pembaca acapkali teks-teks tata bahasa berisi paragraf-paragraf atau
pilihan-pilihan yang sesuai buat bacaan.
4) Tahap
IV
Pada tahap ini,
beberapa spesialis dalam bidang membaca menganjurkan penggunaan
teks-teks sastra yang telah disederhanakan atau majalah-majalah sebagai
bahan bacaan.
5) Tahap V
Pada
tahap ini seluruh dunia buku terbuka, dalam pengertian bahan bacaan tidak
dibatasi (Finocchiaro and Bonomo, 1973:123–125 dalam Tarigan,1979:18–20).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar