Rabu, 16 Desember 2015



KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4-6 TAHUN
Menurut Flavell (1993) ada 5 prinsip dalam berhitung pada masa ini, yaitu:
a.    The One-One Principle
Pada prinsip ini, pada dasarnya menghitung harus diajarkan secara berurutan dan satu persatu. “satu, dua, tiga, dan seterusnya”. Setiap angka harus disebutkan. Tidak boleh ada yang dilewati dan diulang. Cara ini terbukti efektif. Terbukti anak berusia 2,5 sampai 3 tahun. R. Gelman melaporkan bahwa anak akan secara otomatis memperbaiki hitungan, baik yang mereka maupun guru mereka lakukan, bila terdapat kesalahan (Flavell, 1993).
b.    The Stable-Order Principle
Apabila kita akan memperkenalkan konsep jumlah pada anak, konsep the Stable-Order Principle menekankan pada keteraturan. Misalnya, kita akan menghitung 3 buah benda maka mulailah selalu dengan “satu, dua, tiga”, bukan dibalik-balik. Dengan seperti ini, anak akan lebih mudah belajar. Bahkan berdasarkan penelitiannya, Gelman menemukan bahwa anak biasanya patuh pada prinsip ini (Flavell, 1993). Saat ditanya jumlah mereka selalu menghitung dari satu sampai angka selanjutnya meskipun terkadang melompat. Hal ini karena anak belum hafal.
c.    The Cardinal Principle
Masih dalam mengajarkan jumlah, prinsip ini mengajarkan kita mengulang jumlah terakhir sesuai dengan jumlah yang diinginkan. Misalnya menghitung 3 apel, kita mengucapkan “satu, dua, tiga...tiga apel !”. gelman menemukan bahwa anak tidak akan menemukan kesalahan, seperti “satu, dua, tiga...empat apel!”. (Flavell, 1993).
d.    The Abstraction Principle
Umumnya anak usia 4 tahun sudah dengan amat aktif mencoba menghitung semua benda yang ada di sekitarnya. Mereka bahkan tidak memperhatikan penggolongan seperti bentuk, wrna, atau apapun.
e.    The Order-Irrelevance Principle
Anak usia 5 tahun sudah dapat mengerti bahwa walaupun mereka harus selalu mulai dengan angka satu, angka satu ini dapat direpresentasikan dengan berbagai objek. Inilah yang dimaksudkan dengan prinsip ini. Maksudnya anak sudah bisa mengerti bahwa bila hendak menghitung jumlah kotak yag ada di ruangan kelas (ada 3 kotak, satu berwarna biru, satu merah, dan satu hijau) maka angka satu dapat jatuh pada kotak biru, merah, atau hijau. Jadi, yang penting adalah mulai dengan angka “satu” dan lanjut ke benda lain.

Sumber”

Hildayani, Rini, dkk. 2008. Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta: Universitas Terbuka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar