Rabu, 16 Desember 2015

Pola Perilaku dalam Situasi Sosial pada Masa Kanak-kanak Awal



1.    Pola Perilaku Sosial
a.       Kerjasama
Anak belajar bermain atau bekerja secara bersama dengan anak lain sampai mereka berumur 4 tahun. Semakin banyak kesempatan yang mereka miliki untuk melakukan sesuatu bersama-sama, semakin cepat mereka belajar melakukannya dengan cara bekerja sama.

b.      Persaingan
Jika persaingan merupakan dorongan bagi anak-anak untuk berusaha sebaik-baiknya, hal itu akan menambah sosialisasi mereka. Jika hal itu diekspresikan dalam pertengkaran dan kesombongan, akan mengakibatkan akan timbulnya sosialisasi yang buruk.

c.       Kemurahan Hati
Terlihat pada kesediaan untuk berbagi sesuatu dengan anak lain, meningkat dan sikap mementingkan diri sendiri semakin berkurang setelah anak belajar bahwa kemurahan hati menghasikan penerimaan sosial.

d.      Hasrat akan Penerimaan Sosial
Jika hasrat untuk diterima kuat, hal itu mendorong anak untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan sosial. Hasrat untuk diterima oleh orang dewasa biasanya timbul lebih awal dibandingkan dengan hasrat untuk diterima oleh teman sebaya.

e.       Simpati
Anak kecil tidak mampu berperilaku simpatik sampai mereka pernah mengalami situasi yang mirip dengan dukacita. Mereka mengekspresikan simpati dengan berusaha menolong atau menghibur seseorang yang sedang bersedih.

f.       Empati
Merupakan kemampuan meletakkan diri sendiri dalam posisi orang lain dan menghayati pengalaman orang tersebut. Hal ini hanya berkembang jika anak dapat memahami ekspresi wajah atau maksud pembicaraan orang lain.

g.      Ketergantungan
Ketergantungan terhadap orang lain dalam hal bantuna, perhatian dan kasih sayang mendorong anak untuk berperilaku dalam cara yang diterima secara sosial. Anak yang berjiwa bebas kekurangan motivasi.

h.      Sikap Ramah
Anak kecil memperlihatkan sikap ramah melalui kesediaan melakukan sesuatu untuk atau bersama anak/orang lain dan dengan mengespresikan kasih sayang kepada mereka.

i.        Sikap Tidak Mementingkan Diri Sendiri
Anak yang mempunyai kesempatan dan mendapat dorongan untuk membagi apa yang mereka miliki dan yang tidak terus-menerus menjadi pusat perhatian keluarga, belajar memikirkan orang lain dan berbuat untuk orang lain dn bukannya hanya memusatkan perhatian pada kepentingan dan milik merka sendiri.

j.        Meniru
Dengan meniru seseorang yang diterima baik oleh kelompok sosial, anak-anak mengembangkan sifat yang menambah penerimaan kelompok terhadap diri mereka.

k.      Perilaku Kelekatan (Attachment Behavior)
Dari landasan yang diletakkan pada masa bayi, yaitu tatkala bayi mengembangkan suatu kelekatan yang hangat dan penuh cinta kasih kepada ibu atau pengganti ibu, anak kecil mengalihkan pola perilaku ini kepada anak/orang lain dan belajar membina persahabatan dengan mereka.


2.        Pola Perilaku yang Tidak Sosial

a.       Negativisme
Yaitu perlawanan terhadap tekanan dari pihak lain untuk berperilaku tertentu. Biasanya hal itu dimulai pada usia dua tahun dan mencapai puncaknya antara umur 3 dan 6 tahun. Ekspresi fisiknya mirip dengan ledakan kemarahan, tetapi secara setahap demi setahap diganti dengan penolakan lisan untuk menuruti perintah.

b.      Agresi
Agresi adalah tindakan permusuhan yang nyata atau ancaman permusuhan, biasanya tidak ditimbulkan oleh orang lain. Anak-anak mungkin mengekspresikan sikap agresif mereka berupa penyerangan secara fisik atau lisan terhadap pihak lain, biasanya terhadap anak yang lebih kecil.

c.       Pertengkaran.
Pertengkaran merupakan perselisihan pendapat  yang mengandung kemarahan yang umumnya dimulai apabila seseorang melakukan penyerangan yang tidak beralasan. Pertengkaran berbeda dengan agresi; pertama karena pertengkaran melibatkan dua orang atau lebih sadngkan agresi merupakan tindakan individu, dan kedua karena salah seorang yang terlibat di dalam pertengkaran memainkan peran bertahan sedangkan dalam agresi peran selalu agresif.

d.      Mengejek dan Menggertak
Mengejek merupakan penyerangan secara lisan terhadap orang lain, tetapi menggertak merupakan serangan yang bersifat fisik. Dalam kedua hal tersebut si penyerang memperoleh keputusan dengan menyaksikan ketidakenakan korban dan usahanya untuk membalas dendam.

e.       Perilaku yang Sok Kuasa
Perilaku sok kuasa adalah kecendrungan untuk mendominasi orang lain atau menjadi “majikan”. Jika diarahkan secara tepat hal ini dapat menjadi sifat kepemimpinan, tetapi umumnya tidak demikian, dan biasanya hal ini mengakibatkan timbulnya penolakan dari kelompok sosial.

f.       Egosentrisme
Hampir semua anak kecil bersifat egosentrik dalam arti bahwa mereka cnderung berpikir dan berbicara tentang diri mereka sendiri. Apakah kecendrungan ini akan hilang, menetap, atau akan berkembang semakin kuat, sebagian bergantung pada kesadaran anak bahwa hal itu membuat mereka tidak populer dan sebagian lagi bergantung pada kuat lemahnya keinginan mereka untuk menjadi populer.

g.      Prasangka
Landasan prasangka terbentuk pada masa kanak-kanak awal yaitu tatkala anak menyadari bahwa sebagian orang berbeda dari mereka dalam hal penampilan dan perilaku dan bahwa perbedaan ini oleh kelompok sosial dianggap sebagai tanda kerendahan. Bagi anak kecil tidaklah umum mengekspresikan prasangka dengan bersikap membedakan orang-orang yang mereka kenal.

h.      Antagonisme Jenis Kelamin
Ketika masa kanak-kanak berakhir, banyak anak laki-laki ditekan oleh keluarga laki-laki dan teman sebaya untuk menghindari pergaulan dengan anak perempuan atau memainkan “permainan anak perempuan”. Mereka juga mengetahui bahwa kelompok sosial memandang laki-laki lebih tinggi derajatnya daripada perempuan. Walaupun demikian, pada umur ini anak laki-laki tidak melakukan perbedaan terhadap anak perempuan, tetapi menghindari mereka dan menghindari aktivitas yang dianggap sebagai aktivitas anak perempuan.

Sumber:

Hurlock, B. Elizabeth. 1978. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga 

1 komentar:

  1. The King Casino | Review of Casino | RTP - Joker
    The king casino review - everything you need to know about febcasino.com this popular https://tricktactoe.com/ casino. https://jancasino.com/review/merit-casino/ It's all 1xbet login about quality and https://septcasino.com/review/merit-casino/ quantity.

    BalasHapus